Selasa, 11 Desember 2012

Masalah ?

Oleh: Tb. MA. Rahmatullah 

Sengaja saya buat tulisan ini karena orang yang sedang punya masalah tidaklah mau menceritakan masalahnya. Ketahuilah untuk orang yang kini punya masalah, banyak berbagai macam masalah didunia ini, dan tidak sedikit pulalah orang yang gila, menghalalkan segala cara sampai mati bunuh diri untuk menyelesaikan masalahnya. Itu cara – cara salah untuk menyelesaikan masalah, masalah tidak akan selesai meskipun kita melakukan hal diatas, justru sebaliknya masalah baru akan timbul sesudahnya. 
Pada dasarnya masalah itu di turunkan oleh Al – Haq kepada manusia sebagai ujian bagi orang beriman, peringatan bagi orang yang sesat, dan adzab bagi orang – orang yang ingkar atau kafir. Untuk dapat bertemu Al – Haq (yang maha benar) pada setiap masalah yang klita temui, maka cara – cara yang kita gunakan haruslah pula merupakan cara yang benar, mana mungkin suatu masalah yang di selesaikan dengan cara yang salah bias menghasilkan kebenaran dan penyelesaian. Cara salah adalah cara yang di gunakan oleh orang – orang yang berputus asa dari Rahmat Allah. 
Buanglah jauh – jauh pemikirian anda yang mengatakan bahwa “masalahku tidaklah dapat aku selesaikan” tetapi cobalah anda terlebih dahulu luruskan pemikiran anda dan anda katakan kepada diri anda “masalahku dapat aku selesaikan”. Saya mencoba mengutip kalimat lama pembawa inspirasi, “jangan mengatakan kepada Tuhan “Tuhanku masalahku besar” tetapi katakanlah kepada masalah “masalahku Tuhanku besar”. 
Patut anda ketahui bahwa tuhan menurunkan penyakit (masalah) Tuhan menurunkan pula obatnya, kalau anda mengatakan masalahku ini lain masalaku ini tidak ada jalan keluarnya, itu adalah anggapan yang salah. Bukan tidak ada jalan keluarnya tapi belum menemukan jalan keluarnya. Sebenarnya dari tiap – tiap masalah dalam hal ini sama juga dengan penyakit, walaupun cara penyelesaiannya berbeda – beda jika kita lihat dan renungi baik – baik secara seksama, sebenarnya caranya sama. 
Baiklah kalau anda belum paham sampai disini saya akan memberikan bukti bahwa pada tiap – tiap masalah ada kesamaan ada titik universal dimana caranya atau inti dari penyelesaian masalahnya sama. Jadi untuk mempermudah cara anda untuk menyelesaikan masalah anda, saya terlebih dahulu akan memberikan kepada anda contoh dari masalah – masalah yang ada. 

Contoh 1 : Melda seorang gadis berusia 17 tahun yang sedang gencar – gencarnya mengikuti trend masa kini, yaitu akhirnya ia membeli HP BB, yang sedang buming pada saat ini, ia membawa kemanapun ponselnya kesekolah, ke kamar tidurnya, bahkan kekamar mandipun ia bawa ponsel kesayangannya tersebut. Sampai suatu saat ponsel kesayangannya itu rusak terkena air hujan, apa reaksi melda ketika ia mendapati ponselnya rusak? Pastilah ia kaget, kecewa, dan bersedih ketika mendapati hal itu terjadi padanya, itu merupakan salah satu jenis masalah, lalu bagaimana cara ia menyelesaikan masalahnya? Tentunya mudah, karena ia tidak mungkin bisa menyelesaikan masalahnya sendiri maka melda akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan masalah kerusakan hpnya tersebut kepada tukang servis ponsel terkecuali melda sendiri yang merupakan tukang servis ponsel. Itu baru salah satu jenis contoh masalah dan cara penyelesaiannya. 

Contoh 2: Mumin seorang mahasiswa yang hobinya jalan – jalan dan bersenang – senang mumin menghabiskan waktunya sehari – hari untuk berefreshing kepantai kegunung dan sebaginya, suatu hari ia tidak bias lagi melakukan aktifitas seperti biasanya karena ia sakit, suhu badannya tinggi, dan seluruh badannya lemas, sakit itu merupakan masalah bagi mumin, ketika mumin mendapati dirinya sakit, apa reaksi mumin? Tentunya ia sedih, tidak punya semangat, dan ia merasa sudah tidak sanggup melakukan apapun. Lalu bagaimana agar mumin bias keluar dari masalahnya? Tentu hal yang harus ia lakukan adalah pergi berobat ke dokter, karena dokter dapat mendiagnosa apa penyakitnya dan dapat memberikan obat apa yang paling cocok untuknya. Disini jika anda jeli anda sudah dapat melihat adanya suatu titik universal dari masalah, reaksi masalah dan cara penyelesaiannya, jika belum mengerti baiklah akan saya ambil contoh yang lain. 

Contoh 3: Idris seorang penjahat nomor satu di kampungnya, perangainya buruk, ia amat gemar melakukan berbagai macam kejahatan, dari mulai pencurian kecil – kecilan, perjudian, perampokan, pembunuhan, bahkan pembunuhan dan pemerkosaan ia lakukan tidak terhitung sudah kejahatan yang ia lakukan, sampai suatu hari idris menyadari bahwa perbuatan yang ia lakukan selama ini ternyata adalah salah. Samapi disini contoh ini di berikan, ketika idris tersadar dari perbuatan jahatnya, di situlah timbulnya masalah, dan ketika itu terjadi sama pula reaksinya terhadap masalah tersebut jika dibandingkan dengan masalaah lainnya. Idris setelah ia sadar bahwa ia salah akhirnya merasa kecewa yang murung, prustasi dan sebaginya. Lalu bagaimana ia agar dapat keluar dari masalahnya? Agar ia tidak lagi kecewa dengan masa lalunya dan membangun masa depannya agar lebih baik? Tentu jawabannya adalah agar ia datang kepada orang – orang yang berilmu yang baik akhlaknya agar ia bisa mencontoh prilaku yang baik dari orang – orang baik yang ia temui. Atau dengan cara ia merenungi setiap hal yang ia lakukan dan idris berupaya untuk tidak mengulanginya lagi dan ia berusaha melakukan segala hal yang baik dan benar. Anda akan menemukan pola yang sama pula dalam contoh masalah diatas. Baiklah untuk itu saya akan mencoba contoh lain yang jauh lebih menyimpang dari contoh idris diatas seperti contoh berikut ini, namun kita akan melihat ada pola penyelesaian yang sama. 

Contoh 4 : Ada suatu wilayah yang subur daerahnya, tidak kurang curah hujannya, dan sejuk wilayahnya, sampai suatu ketika desa ini dilanda kemarau panjang hingga dua tahun lamanya tak kunjung turun hujan. Sampai akhirnya daerahnya yang suburpun menjadi tandus dan kering, hawa sejuknya berubah menjadi hawa panas yang tidak enak, banyak dari penduduk wilayah tersebut yang akhirnya mati karena berbagaimacam penyakit. Itu masalah yang terkait dengan fenomena alam, apakah juga sama? Tentu menurut saya ada juga persamaannya, karena reaksi dari masalah itupun sama, maka caranyapun akan sama walaupun anda melihat bahwa itu berbeda tetap ada titik universal yang terdapat didalamnya. Bagaimana cara penduduk wilayah tersebut keluar dari masalahnya? Untuk urusan alam tentunya ada pencipta alam yang berkuasa mengatur alam ini, tentunya dengan cara berdoa bersama kepada pencipta alam untuk menurunkan hujan, untuk yang atheis dan ingin selalu rasional dan mentiadakan Tuhan dalam pikirannya, baiklah ada cara yang lebih rasinal, yaitu meminta kepada ahli untuk membuat system hujan buatan, yang kita kenal di era moderen ini. Begitulah cara menyelesaikan tiap – tiap masalah. 

Sekarang mari kita coba cari persamaan – persamaannya atau titik universal dari masalah diatas. Pada contoh satu melda menyelesaikan masalahnya dengan pergi ke tukang servis ponsel ( kepada ahlinya ) juga kalau ia bertemu dengan pencipta ponselnya ia bisa memperbaiki ponelnya kepada pencipta ponselnya tersebut, pada contoh duapun sama mumin datang kedokter untuk mengobati sakitnya ( kepada Ahlinya ) juga bisa datang kepada pencipta penyakitnya, yakni dengan berdoa kepada Tuhannya, pada contoh ketiga idrispun demikian ia harus datang kepada ahlinya dalam hal ini ulama (kepada ahlinya) juga kepada yang menciptakan dirinya yakni Tuhannya, pada contoh ke empat penduduk setempat dalam hal ini datang kepada penciptanya, yang mengerti tentang ciptaannya, juga datang kepada orang – orang yang ahli pada bidang tersebut, (kepada yang menciptakan dan kepada ahlinya) . pada setiap hal masalah itu ada pula persamaannya yakni orang yang dekat dengan masalah tidak tahu tentang masalahnya, dan tidak tahu cara menyelesaikan masalahnya, sedangkan ahlinya ia yang jauh dari masalah tersebut tetapi bisa menjawab masalah dan tahu cara menyelesaikan masalahnya, mengapa mereka para ahli tahu dan bisa menyelesaikan masalahnya? Jawabnya sederhana, karena para ahli tersebut mempelajari setiap detail dari masalah yang terjadi, seperti contoh tukang service ponsel, karena ia belajar tentang isi komponen ponsel sehingga ia bisa memperbaiki ponsel tersbut, juga dokter karena ia mempelajari benar tentang penyakit, maka ia bisa mendeteksi penyakit dari si pasien dan memberikan obat yang cocok untuk mengobati pasiennya, demikian juga para ulama, dan juga para pakar hujan buatan diatas. Ia bisa menyelesaikan masalah yang jauh dari dirinya karena ia telah belajar atau mempelajari apa yang menjadi masalah orang – orang. 

Dalam hal ini juga anda sendiri pada contoh kasus diatas bisa menyelesaikan sendri masalah anda, yaitu tentu dengan anda menjadi ahli dalam masalah yang anda hadapi, dan untuk menjadi ahli tersebut maka hal yang perlu anda lakukan adalah mempelajari masalah anda. Belajar adalah cara satu – satunya dalam menyelesaikan sendiri masalah anda. Kita sudah mendapatkan banyak informasi diatas terkait masalah, reaksi mendapatkan masalah juga cara menyelsaikannya. Mari kita ambil kesimpulan bahwa yang dapat menyelesaikan tiap tiap masalah tersebut ada tiga golongan, yaitu; 1. Pencipta masalah 2. yang mempelajari ciptaan (masalah) dalam hal ini (ahli) 3. dan yang diberitahu oleh yang mempelajari. (orang yang sedang punya masalah) maka dikesimpulan ini kita bisa melihat bahwa untuk anda yang punya masalah jika ingin dapat menyelesaikan masalah anda, datanglah kepada yang menciptakan masalahnya, kalau anda tidak sanggup, jadilah ahli dengan mempelajari masalah anda, anda masih tidak sanggup datanglah kepada yang ahli dalam menyelesaikan masalah anda. Terimakasih,

maperca permahi banten