Oleh: Tb.MA.RAHMATULLAH
A. BUDAYA
Banten salah satu daerah di Indonesia menjadi salah satu tempat yang menjadi daya tarik bagi para pecinta kesenian tradisional. tapi tahukah kalian bahwab di samping kesenian tradisional itu terdapat nilai kebudayaan dan sifat serta fhilosofis masyarakat banten itu sendiri. di sini saya akan coba mengupas kebudayaan, serta fhilosofis yang hidup dalam masyarakat Banten.
1. Kebudayaan Banten
Kebudayaan atau yang kita kenal sebagai dari kata asalnya budaya yang diambil dari bahasa sansekerta yaitu "Buddhayah" yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. dengan demikian beraarti yang di maksud dengan budaya adalah pola berfikir dalam hal ini yang berkaitan dengan pola berpikir mesyarakat Benten. dan jika demikian maka sebenarnya "Pola Berpikir" Masyarakat Banten adalah "masyarakat atau orang - orang yang berjuang". bukti dari kebudayaan masyarakat Banten adalah orang - orang yang berjuang antara lain dengan di hasilkannya kesenian - kesenian maupun peralatan yang menggambarkan keberanian, yaitu:
1.Debus
salah satu bukti bahwa debus merupakan kesenian yang menggambarkan keberanian adalah pada dasarnya dahulu kala di gunakan oleh masyarakat banten untuk berperang melawan penjajah, karena itu merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki sifat kebudayaan masyarakat atau orang - orang yang berjuang.
2. Ilmu Beladiri
Ilmu beladiri merupakan salah satu ciri khas kesenian banten, karena Ilmu beladiri ini biasanya dipadukan dengan debus. Yang juga merupakan Indikasi dari kebudayaan Banten tersebut.
3. Golok Ciomas
Sebagai bukti bahwa Banten memiliki ciri khas orang - orang yang berjuang yaitu dengan di buatnya Golok Ciomas di kecamatan ciomas, untuk kepentingan perjuangan rakyat Banten yang saat itu masih merupakan Zaman Kesultanan Banten.
Dari ketiga kesenian diatas sekali lagi kita dapat menyimpulkan budaya masyarakat banten adalah budaya perjuangan. ketika orang tersebut mengaku bahwa dirinya adalah orang Banten orang tersebut belumlah di katakan orang Banten jika ia belum berjuang bagi tanah Banten dan tanah airnya.
2. Fhilosofis Banten
Ada banyak fhilosofis Banten namun yang hanya saya ingin jelaskan ada 2 buah, dan berikut adalah fhilosofi tersebut.
1. Fhilosofi tanah
Banten itu seperti tanah, ketika tanah itu basah ia dapat di bentuk apapun, tetapi setelah tanah itu kering dan di panaskan hingga menjadi batu, maka jika sesuatu hendak merubahnya jangan harap dapat merubahnya, dan Banten akan memilih hancur kerananya.
2. Fhilosofi perjuangan
Bela Bangsa berarti bela Negara
Bela Negara berarti bela Agama
Bela Agama berarti bela Diri
dalam hal ini sengaja saya beri nama fhilosofi perjuangan karena hal ini berkaitan dengan mekanisme perjuangan. Dan dalam fhilosofi ini pula artinya adalah berjuang itu di mulai dengan kesanggupan kita dalam membela diri kita dari ketertindasan dan dari upaya untuk mempertahankan "Kebenaran" sekecil apapun.
B. YANG DAPAT MERUSAK BUDAYA
Pada dasarnya satu kata rusaknya nilai budaya pada semua wilayah yang memiliki nilai kebudayaan di negri ini, yaitu MODERN.
Demikianlah tulisan singkat saya tentang kebudayaan banten, dalam hal ini mudah- mudahan dapat menjadi inspirator bagi pembaca. sekian terima kasih
TB.MA.Rahmatullah
LBH KESULTANAN BANTEN INDONESIA, Office: Jl. Kp. Melayu Timur, Kp. Wates, Rt.003/011, No.32, Ds. Kp. Melayu Timur, Kec.Teluknaga, Kab. Tangerang, Prov. Banten. Telp.085692233944 Email: tubagus.oc@gmail.com
Senin, 30 November 2009
Senin, 12 Oktober 2009
Napoleon Bonaparte Masuk Islam
Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan
Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya
terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh
dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.
Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara
Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala
apa yang telah diperolehnya itu.
Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang
dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte
merasa tenang dan damai.
Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya
ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan
dunia Internasional.
Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam?
Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine
Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains,
cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of
Lot and his daughters ?"
"The science which proves to us that the earth is not the centre of
the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua
stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say
that of all the suns and planets,..."
"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi
adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat
daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?"
(Lihat Kejadian 19:30-38)
"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat
tata surya.
Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat
bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua
matahari dan planet-planet ...."
Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
"Religions are always based on miracles, on such things than nobody
listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he
was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has
less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."
"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti
halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai
anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang
dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan
ritual seperti yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa
Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan
dewa."
Selanjutnya :
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated
to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I
glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."
"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada
kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda
disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya
memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."
Akhirnya ia berkata :
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god
but God, He has no son and He reigns without a partner."
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan
selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa
pendamping."
Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah membandingkan dengan
kitab sucinya, Alkitab.
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan AlQuran daripada Alkitab,
juga semua cerita yang melatar belakanginya.
referensi:
1. Memoirs of Napoleon Bonaparte by Louis Antoine Fauvelet de Bourrienne edited by R.W. Phipps. Vol. 1 (New York: Charles Scribner’s Sons, 1889) p. 168-169.
http://chnm.gmu.edu/revolution/d/612/
2. ‘Napoleon And Islam’ by C. Cherfils. ISBN: 967-61-0898-7
http://www.shef.ac.uk/~ics/whatis/articles/napoleon.htm
3. Satanic Voices - Ancient and Modern by David M. Pidcock, (1992 ISBN: 1-81012-03-1), it states on page 61, that the then official French Newspaper, Le Moniteur, carried the accounts of his conversion to Islam, in 1798 C.E
Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya
terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh
dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.
Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara
Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala
apa yang telah diperolehnya itu.
Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang
dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte
merasa tenang dan damai.
Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya
ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan
dunia Internasional.
Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam?
Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine
Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains,
cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of
Lot and his daughters ?"
"The science which proves to us that the earth is not the centre of
the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua
stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say
that of all the suns and planets,..."
"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi
adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat
daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?"
(Lihat Kejadian 19:30-38)
"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat
tata surya.
Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat
bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua
matahari dan planet-planet ...."
Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
"Religions are always based on miracles, on such things than nobody
listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he
was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has
less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."
"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti
halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai
anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang
dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan
ritual seperti yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa
Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan
dewa."
Selanjutnya :
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated
to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I
glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."
"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada
kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda
disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya
memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."
Akhirnya ia berkata :
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god
but God, He has no son and He reigns without a partner."
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan
selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa
pendamping."
Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah membandingkan dengan
kitab sucinya, Alkitab.
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan AlQuran daripada Alkitab,
juga semua cerita yang melatar belakanginya.
referensi:
1. Memoirs of Napoleon Bonaparte by Louis Antoine Fauvelet de Bourrienne edited by R.W. Phipps. Vol. 1 (New York: Charles Scribner’s Sons, 1889) p. 168-169.
http://chnm.gmu.edu/revolution/d/612/
2. ‘Napoleon And Islam’ by C. Cherfils. ISBN: 967-61-0898-7
http://www.shef.ac.uk/~ics/whatis/articles/napoleon.htm
3. Satanic Voices - Ancient and Modern by David M. Pidcock, (1992 ISBN: 1-81012-03-1), it states on page 61, that the then official French Newspaper, Le Moniteur, carried the accounts of his conversion to Islam, in 1798 C.E
Langganan:
Postingan (Atom)