Senin, 28 Maret 2011

Makna Fhilosofis Jari Tangan

ada beberapa hikmah yang kita bisa ambil diantara kelima jari tangan kita;


1. Ibu jari melambangkan ulama
2. telunjuk melambangkan pemerintah
3. jari tengah melambangkan hartawan
4. jari manis melambangkan pekerja dan tentara
5. melambangkan petani, peternak dan nelayan ( wong cilik)

Jika ingin membangun negara maka, perhatikanlah itu. 

Ibu jari melambangkan ulama: artinya ulama atau orang - orang berilmu bersikap selaknya seorang ibu,  ia menyangi anaknya dengan kasih sayang dan melingdungi serta mengajarkan dan mendidiknya, itulah pungsi ulama dalam hilosofis jari.



Jari telunjuk melambangkan pemerintah : dari asal katanya te-Tunjuk yg berarti yg menunjuk,  itulah pemerintah beserta tugasnya. Selayaknya orang yg duduk di pemerintahan untuk memerintah dengan benar dan jangan asal memerintah atau menunjuk, cobalah anda tersesat di jalan dan anda bertanya kepada seseorang tentang arah, kemudian orang tersebut salah menunjuk, apa yg terjadi, maka sesatlah anda.


Jari tengah melambangkan orang kaya atau pengusaha: karena di jari tengah ini gemar orang - orang menaruh cincin/perhiasan emasnya, cincin atau perhiasan itu melambangkan orang - orang kaya yg bergelimangan harta, maka kepada orang kaya, selayaknya berikanlah sebagian hartamu, kepada orang yang hak - hak mereka ada padamu, janganlah kau makan hartamu sendiri untuk kesenanganmu lalu kau melupakan saudaramu.

Jari manis melambangkan pekerja dan tentara: tanpa unsur itu mustahil negara akan berdiri kokoh, bahkan mustahil uatu negara bisa ada. Mengapa jari manismu kau pakaikan cincin setelah menikah, itulah posisi pekerja dan tentara yang sebenarnya, yakni setelah ia berusaha dan berjuang agar yang lain mendapat kebahagiaan ataupun suatu kemenangan maka, ia menjadi orang yang disanjung - sanjung dan amat di hargai dan dikagumi dan diberikan penghargaan yang tinggi karena jirih payah perjuangannya kepada negara atau kepada perusahaan tempatnya bekerja,  maka kepada semua orang yang membaca hargailah dengan penghargaan tertinggi dan yang tak mungkin terbeli dengan uang kepada siapa saja orang yang berjuang untuk hidup kita, keluarga kita, masyarakat kita maupun bangsa dan negara kita. Siapapun! tanpa terkecuali.

Jari kelingking melambangkan petani, peternak maupun nelayan (wong cilik), kalian yang menganggap wong cilik ini sesuatu yang tidak penting adalah salah besar, cobalah tidak ada petani di dunia ini, tidak ada nelayan didunia ini, tidak ada peternak didunia ini, dan tidak ada yang namanya wong cilik ini, perut sampean mao diisi apa? sampean ini mo makan apa? kelaparanlah kalian satu dunia? perjuangan mereka bukanlah seperti ulama memberikan ilmunya kepada orang lain yg kadang diberikan penghargaan oleh orang karena ilmunya. bukan pula seperti pemerintah yang bisa tunjuk sana tunjuk sini, bukan pula orang -  orang kaya yang setiap harinya bergelimangan harta, ya karena mereka memiliki harta yang lebih seperti yang lain, bukan pula perjuangannya sang pekerja atau pahlawan perang, yang ketika ia berhasil penghargaan datang kepadanya, tapi perjuangannya tak mengenal pamrih seperti kelingking kecil kita yang kita tidak beri hiasan kepadanya, tidak pula kita bisa gunakan menunjuk, dan tidak pula bisa merangkul semuanya. Namun tanpa kita sadari sebenarnya kita bisa hidup, kita bisa makan adalah dari apa yang mereka kerjakan, yang tidak pernah sekalipun memberikan penghargaan ini kepada mereka, lihatlah dan nilailah sesuatu bukan dari ukurannya, tetapi dari nilai kebenaran dan hatinya.